FORIOR.COM – Bagaimana cara menjual properti agar cepat laku? Setidaknya ada lima tips cara menjual properti yang efektif. Berikut ini tips nya.
Di era digital seperti sekarang ini, informasi dapat diakses dengan sangat mudah dan cepat. Hanya dengan menggunakan ponsel, kita bisa mengakses berbagai informasi yang kita butuhkan di internet hanya dalam hitungan detik.
Di Indonesia sendiri ada lebih dari 143 juta pengguna internet aktif, yang rata-rata menghabiskan waktu 8 jam sehari untuk mengakses internet (online). Mulai dari bermedia sosial, streaming, hingga berbelanja.
Bahkan sudah banyak platform e-commerce untuk jual beli barang seperti bukalapak, tokopedia, shopee, olx, dan sebagainya yang menjadikan aktivitas belanja semakin mudah dan cepat.
Di bidang properti, juga sudah mulai bermunculan website dan platform untuk jual beli properti di Indonesia, diantaranya rumah123, rumah.com, lamudi, olx, space stock, jual-apartemen, dan masih banyak lagi yang lain.
Fenomena ini memaksa kita, mau tidak mau harus bisa mengikuti arus kemajuan teknologi dan informasi saat ini. Kalau tidak? Kita akan tertinggal.
Semakin banyak iklan kita dilihat orang, maka peluang untuk terjual juga semakin besar. Masalahnya adalah, dengan muncul nya berbagai macam platform tersebut, iklan yang ditayangkan di platform tersebut juga semakin banyak.
Bayangkan jika iklan kita harus bersaing dengan ratusan bahkan ribuan iklan yang sama. Tentu ini menjadi PR buat kita, bagaimana supaya iklan kita lebih dilihat klien daripada iklan yang lain? Berikut beberapa tips supaya iklan kita menarik calon pembeli.
#1
Jangan Pasang Harga Terlalu Tinggi
Hal utama yang menjadi pertimbangan bagi pembeli adalah harga. Kalau pembeli melihat iklan dengan harga yang sudah diluar budget nya, biasanya iklan akan cenderung dilewati. Sehingga, sebagus dan menarik apapun konten iklan yang kamu tawarkan tidak akan dibaca oleh mereka.
Maka, menjadi penting buat kita untuk tau harga pasar properti sejenis di tempat tertentu. Properti yang dijual di harga pasaran itu, potensi terjual nya hanya 15%. Sedangkan properti yang dijual di bawah pasar akan berpotensi terjual sebesar 45%. Jadi, kalau kita pasang harga di rentang harga pasar saja hanya berpeluang terjual 15%, apalagi kalau kita pasang di atas harga pasar.
#2
Kasih Informasi Yang Benar dan Jelas
Dalam undang-undang perlindungan konsumen dijelaskan bahwa konsumen punyak hak untuk mendapat informasi yang benar dan jelas. Maka dalam penyajian informasi, harus benar dan jelas, karena konsumen bisa menuntut kita jika dirinya merasa ditipu atau diberi informasi yang tidak benar adanya.
Maka, penting bagi kita untuk memberikan informasi sesuai dengan fakta yang ada, jangan dikurangi dan dilebihkan. Sekali ada konsumen yang komplain, maka itu bisa menjadi kerugian besar bagi kita. Orang cenderung menulis review kalau mereka merasa dikecewakan dibanding yang merasa puas. Begitu mereka merasa kecewa, mereka langsung mencari Anda untuk mengungkapkan kekecewaan nya. Contoh kalau kamu kecewa dengan pelayanan sebuah tempat, kamu langsung nulis review di google map. Ya kan?
#3
Gunakan Agen Properti Terpercaya
Supaya iklan bisa mendapat jangkauan yang luas, alangkah baiknya Anda menitipkan properti kepada agent atau kantor broker properti yang terpercaya. Artinya agen itu terdaftar di kantor yang telah diakui pemerintah. Misalkan seperti RayWhite, ERA, Century, dan sebagainya. Karena begitu Anda menitipkan iklan ke salah satu agen broker kantor tersebut, maka iklan Anda akan disebar ke seluruh agen yang ada di bawah naungan kantor itu. TIdak sebatas di wilayah agen itu berada, tapi di seluruh cabang kantor yang ada di Indonesia. Sehingga kesempatan iklan Anda untuk dilihat klien semakin besar.
#4
Gunakan Foto Yang Bagus
Foto itu ibarat pintu untuk sebuah iklan supaya orang berminat untuk masuk kedalam untuk melihat rumah Anda.
Jadi begini, biasanya orang mencari iklan properti itu melihat dari harga dan lokasi. Kalau kedua hal ini dirasa sudah cocok, maka langkah penting selanjutnya adalah viewing/showing. Viewing bisa diartikan sebagai survey properti ke lokasi langsung. Nah, keputusan calon pembeli mau survey atau tidak biasanya sangat dipengaruhi oleh foto-foto properti tersebut. Tidak jarang, calon pembeli akan meminta foto-foto properti untuk memastikan apakah properti itu layak untuk disurvey atau tidak.
Dengan demikian foto yang bagus dan jelas menjadi faktor penting suatu properti akan dilihat langsung oleh calon pembeli atau tidak. Kalau foto yang ditampilkan itu hanya sedikit, tidak jelas, atau kualitas cahaya tidak bagus, maka calon pembeli enggan untuk melihat langsung ke lokasi, karena dilihat dari foto saja sudah tidak menarik, walaupun sebenarnya aslinya bagus.
Demikian cara menjual properti supaya cepat laku.
Kita akan bahas lebih detail keempat point di atas pada artikel selanjutnya secara terpisah. Silahkan komen jika ada pertanyaan atau menambahkan tips lain nya. Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Terimakasih.